Selasa, 09 Januari 2018

REDUPLIKASI

NAMA       : DELFI NOFITA SARI
NIM            : 166048
KELAS       : PBSI 2016 A
MATA KULIAH  : MORFOLOGI
REDUPLIKASI
Menurut Chaer, 2008:178. Reduplikasi atau pengulangan bentuk satuan kebahasaan merupakan gejala yang terdapat dalam banyak bahasa di dunia ini. Misalnya dalam salah satu bahasa di kepulauan Mershall (daerah Pasifik) ada kata takin ‘kaus kaki’ direduplikasikan menjadi takinkin ‘memakai kaus kaki’.
  1. Reduplikasi Fonologis
Menurut Chaer, 2008. Reduplikasi Fonologi berlangsung terhadap dasar yang bukan akar. Status bentuk yang diulang tidak jelas. Tidak menghasilkan makna gramatikal, tapi menghasilkan makna leksikal.
Kata
Bentuk dasar salah  
Bentuk dasar benar
Kuku, dada, pipi

Foya-foya, sema-sema

Laba-laba, kupu-kupu

Mondar-mandir, luntang-lantung
Ku, Da, Pi

Foya, Sema

Laba, kupu

Mondar, luntang

Kuku, dada, pipi

Foya-foya, sema-sema

Laba-laba, kupu-kupu
Mondar-mandir, luntang-lantung

  1. Reduplikasi Sintaksis
Menurut Chaer, 2008. Reduplikasi Sintaksis adalah proses pengulangan terhadap dasar yang biasanya berupa akar. Menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi daripada sebuah kata. Menghasilkan ‘ulangan kata’ bukan ‘kata ulang’ (Kridalaksana, 1989). Contoh:
Ø  Suaminya benar – benar jantan
Ø  Jangan – jangan kau dekati pemuda itu
Ø  Jauh – jauh sekali negeri yang akan kita datangi
Ø  Panas – panas memang rasanya hatiku
1.      Bentuk reduplikasi sintaksis memiliki ikatan yang cukup longgar, sehingga kedua unsurnya memiliki potensi untuk dipisahkan. Contoh :
Ø    Jangan kau dekati pemuda itu, jangan.
Ø Panas memang panas rasa hatiku
Ø Benar suaminya benar jantan

2.      Reduplikasi memiliki makna “menegaskan” atau “menguatkan”. Contoh :
Ø Yang tidak dating ternyata dia dia juga
Ø Mereka – mereka memang sengaja tidak diundang

3.      Reduplikasi sintaksis termasuk juga yang dilakukan terhadap agar yang menyatakan waktu. Contoh :
Ø  Besok – besok kamu boleh dating kesini
Ø  Hari – hari menjelang pilkada beliau tampak sibuk
  1. Reduplikasi Semantis
Menurut Chaer, 2008. Reduplikasi semantik adalah pengulangan “makna” yang sama dari dua buah kata yang bersinonim. Contoh :
Ø  Ilmu pengetahuan → ilmu & pengetahuan memiliki makna yang sama.
Ø  Alim ulama → alim & ulama memiliki makna yang sama.
Ø  Segar bugar
Ø  Muda belia
Ø  Gelap gulita
  1. Reduplikasi Morfologis
Menurut Chaer, 2008. Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, bentuk berafiks, dan bentuk komposisi. Prosesnya dapat berupa pengulangan utuh, berubah, dan sebagian.
a.       Pengulangan Akar
Menurut Chaer, 2008:181), bentuk dasar yang berupa akar memiliki tiga macam proses pengulangan:
1.      Pengulangan Utuh
Bentuk dasar diulang tanpa melakukan perubahan bentuk fisik dari akar itu. Contoh:
Meja-meja, kuning-kuning, sungguh-sungguh.
2.      Pengulangan Sebagian
Artinya yang diulang dari bentuk dasar itu hanya salah satu suku katanya saja. Contoh:
Ø  leluhur → luhur-luhur,
Ø  lelaki → laki-laki,
Ø  jejari → jari-jari
3.      Pengulangan dengan perubahan bunyi
Artinya bentuk dasar itu diulang tetapi disertai dengan perubahan bunyi. Yang berubah bisa bunyi vokalnya atau konsonannya, bisa menduduki unsur pertama, bisa juga menduduki unsur kedua. Contoh:
bolak-balik, corat-coret, ramah-tamah, lauk-pauk.
4.      Pengulangan dengan infiks
Maksudnya sebuah akar diulang tetapi diberi infiks pada unsur ulangnya. Contoh :
Ø Turun – temurun
Ø Tali – temali
Ø Sinar – seminar
Ø  Gunung – gemunung

b.      Pengulangan Dasar Berafiks
Menurut Abdul Chaer 2008, ada tiga macam proses afiksasi dan reduplikasi.
1.      Diberi afiks dulu kemudian direduplikasi.
2.      Direduplikasi dulu kemudian diberi afiks.
3.       Diberi afiks dan diulang secara bersamaan.
Akar berafiks
Proses
Contoh
Akar berprefiks ber-
  1. Diberi afiks dulu kemudian direduplikasi.
  2. Diberi afiks dan diulang secara bersamaan.
Berlari-lari Berteriak-teriak

Berhari-hari Bermeter-meter

Konfiks ber-an
Reduplikasi sebagian
Berlari-larian. Berkejar-kejaran
Prefiks me-
  1. Progresif (ke arah depan/kanan)
  2. Regresif (ke arah belakang/kiri)

  1. Diberi afiks dan diulang secara bersamaan.
Menembek – nembak. Menari - nari
Tembak – menembak.
Pukul – memukul.

Mengada – ada.
Klofiks me-kan
Direduplikasikan hanya ke akarnya saja
Membeda-bedakan (membedakan)
Melebih-lebihkan (melebihkan)
Klofiks me-i
Direduplikasikan hanya ke akarnya saja
Melempar-lempari → (melempari)
Mengurang-ngurangi → (mengurangi)
Berprefiks pe-
Direduplikasikan secara utuh
Pemuda-pemuda
Pelajar-pelajar
Berkonfiks pe-an
Direduplikasikan secara utuh
Pembangunan-pembangunan
Pelatihan-pelatihan
Berkonfiks per-an
Direduplikasikan secara utuh
Peraturan-peraturan
Pertokoan-pertokoan
Akar bersufiks -an
  1. Direduplikasikan secara utuh


  1. Direduplikasikan akarnya saja


  1. Mengulang sebagian (suku pertama akar)
Bangunan-bangunan
Latihan-latihan
Obat-obatan
Mobil-mobilan

Bebatuan
Tetumbuhan
Akar berprefiks se-
  1. Direduplikasikan secara utuh


  1. Direduplikasikan akarnya saja
Sedikit-sedikit
Sekali-sekali
Sekali-kali
Sejauh-jauh
Akar Berprefiks ter-
Direduplikasikan akarnya saja
Terbawa-bawa
Tersedu-sedu
Akar berkonfiks se-nya
Direduplikasikan akarnya saja
Secepat-cepatnya
Setinggi-tingginya
Akar berkonfiks ke-an
Direduplikasikan akarnya saja
Keragu-ragu
Kebiru-biruan
Akar berinfiks (-em, -el, -er, -m-)
Direduplikasikan segaliagus dalam pengimbuhan infiks dan proses reduplikasi
Tali-temali
Sinar-seminar
Getar-geletar
Patuk-pelatuk
c.       Reduplikasi Kompositium
Menurut Abdul Chaer 2008, kompositium diberdakan menjadi dua, yakni yang unsurnya sederajat dan tidak sederajat.
1)      Unsur sederajat. Contoh :
Ø  Ayam itik – ayam itik
Ø  Kasur bantal – kasur bantal
Ø  Tua muda – tua muda
Ø  Tebal telinga – tebal telinga
2)      Unsur tidak sederajat. Contoh :
Ø  Surat – surat kabar
Ø  Rumah – rumah sakit
Ø  Buku – buku agama
  1. Reduplikasi Dasar Nomina
Dalam buku morfologi bahasa Indonesia pendekatan proses (Chaer, 2008:191) tentang reduplikasi dasar nomina menyatakan bahwa dasar nomina bila direduplikasikan antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang menyatakan:
Dasar nomina
Makna gramatikal
Komponen
Contoh
Berupa akar, bentuk berprefiks pe-,ke-, bekonfiks pe-an, per-an, ke-an bersufiks –an
banyak
(+ terhitung)
Ancaman-ancaman
Dalam bentuk akar
banyak dan bermacam-macam
(+ berjenis)
kacang- kacangan
Dalam bentuk dasar
banyak dengan satuan ukuran tertentu
(+ ukuran) atau
(+ takaran)
berliter- liter
Dalam bentuk akar 
menyerupai atau seperti
(+ bentuk tertentu) atau (+ sifat tertentu)
mobil-mobilan
Dalam bentuk akar
saat
(+ saat)
pagi- pagi

  1. Reduplikasi Dasar Verba
Menurut Chaer, 2008, tentang reduplikasi dasar verba menyatakan bahwa dasar verba bila direduplikasikan antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang menyatakan:,
Makna gramatikal
Komponen
Contoh
Kejadian (tindakan) berulang kali
(+ tindakan) dan (-  durasi)
menembak-nembak
Kejadian berintensitas
(+ tindakan) dan (+ durasi)
bermain- main
Berbalasan
(+ tindakan) dan (-  durasi) serta prefiks me- regresif
salah- menyalahkan
Dilakukan tanpa tujuan ‘dasar’
(+ tindakan) dan (+ durasi)
duduk- duduk
Hal me…
(+ tindakan) dan (+  durasi) serta prefiks me- regresif
tari- menari
Begitu (dasar)
(+ tindakan) dan (+ saat)
datang- datang

  1. Reduplikasi Dasar Ajektiva
Menurut Chaer, 2008, tentang reduplikasi dasar ajektiva menyatakan bahwa dasar ajektiva bila direduplikasikan antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang menyatakan:
Makna gramatikal
Komponen
Contoh
Banyak yang dasar
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
nakal- nakal, kecil- kecil, bagus - bagus
Se (dasar)
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
lebar- lebar, jauh – jauh, dekat – dekat
Hanya yang (dasar)
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
besar- besar, baik - baik
Sedikit bersifat (dasar)
(+ keadaan) dan (+ warna)
kebiru- biruan, kemerah – merahan
Meskipun (dasar)
(+ keadaan) dan (+ sikap)
pintar- pintar, gelap – gelap
Sama (dasar)
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
secantik- cantik, sepandai – pandai
Intensitas
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
menjelek- jelekkan, melemah - lemahkan

  1. Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup
Dalam buku morfologi bahasa Indonesia pendekatan proses (Chaer, 2008:199) tentang reduplikasi dasar kelas tertutup menyatakan bahwa dasar kelas tertutup bila direduplikasikan antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang menyatakan:



Reduplikasi Dasar
Kosakata
Yang Terlibat
Contoh
1.      Adverbia Negasi
Bukan, tidak, tak, dan tiada.
Bukan dan tidak
Disini kamu jangan berbicara yang tidak- tidak.
2.      Adverbia Larangan
Jangan dan tidak boleh
Jangan
Mari kita segera pulang, jangan-janganayah sudah di rumah.

3.      Adverbia Kala
Lampau (sedang, tengah)
Kala kini (lagi)
Kala yang akan datang ( akan dan mau)
sudah dan akan
Kerjanya hanya mengumpulkan harta seakan-akan dia bisa hidup selamanya .
4.      Adverbia Keharusan
Kemungkinan (barangkali, kali, dan mungkin)
Keharusan (mau, ingin, dan hendak)
Boleh 
Kali, mau, dan boleh
Boleh- boleh saja kalau Anda mau mengajukan usul itu.
5.      Adverbia Jumlah
Banyak, sedikit, lebih, kurang, dan cukup
Semuanya terlibat
Setelah diberi gula harus diberi air banyak- banyak.
6.      Adverbia Taraf
Agak, sangat, amat, sekali, sedang, kurang, dan paling
Agak dan paling
Harganya paling- paling seribu rupiah.
7.      Adverbia Frekuensi
Sekali, jarang, sering, dan lagi
Semuanya terlibat
Jangan sekali- kali kau langgar peraturan itu.
8.      Adverbia Tanya
Apa, siapa, berapa, mana, kenapa, mengapa, bagaimana
Semuanya terlibat
Dia bukan siapa- siapa, maka jangan takut.
9.      Promina Persona
Saya dan aku sebagai orang pertama tunggal; kami sebagai orang pertama jamak eksklusif; kita sebagai orang pertama jamak inklusif; kami, engkau dan anda sebagai orang kedua tunggal; kalian dan kamu sekalian sebagai orang kedua jamak; dia, ia dan beliau sebagai orang ketiga tunggal dan mereka sebagai orang ketiga jamak
Semuanya terlibat
Beliau- beliau diataslah yang mengerti masalah sebenarnya.
10.  Promina demonstratifa
Ini, itu, begini dan begitu
Semuanya terlibat
Mengapa yang ini- ini saja yang kamu tuntut.
11.  Numeralia
Nama bilangan
Semuanya terlibat
Mereka diberi uang seratus- seratus.
12.  Kunjungsi koordinatif
Dan menyatakan gabungan
Serta menyatakan kesertaan
Melainkan menyatakan kebalikan bahkan dan malah (an) menyatakan penguatan
Kemudian, setelah, sesudah, dan lalu menyatakan hubungan waktu
Semuanya terlibat
Kita tidak perlu mengangat lagi kejadian yang lalu- lalu.

13.  Konjungsi subordinatif
Karena, sebab, asal, dan lantaran menyatakan sebab
Kalau, jika, jikalau, andai, andaikata, dan seandainya menyatakan persyaratan
Meski (pun), biar (pun), kendati (pun) menyatakan penguatan
Hingga, sehingga dan sampai menyatakan batas
Kecuali
Kalau, andai dan sampai
Mari kita ke kebun, kalau- kalau ada durian jatuh.


DAFTAR PUSTAKA
Chaer, abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Rineka Cipta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar