NAMA :
DELFI NOFITA SARI
NIM :
166048
KELAS :
PBSI 2016 A
MATA KULIAH :
MORFOLOGI
REDUPLIKASI
Menurut Chaer, 2008:178. Reduplikasi
atau pengulangan bentuk satuan kebahasaan merupakan gejala yang terdapat dalam
banyak bahasa di dunia ini. Misalnya dalam salah satu bahasa di kepulauan
Mershall (daerah Pasifik) ada kata takin ‘kaus kaki’ direduplikasikan menjadi
takinkin ‘memakai kaus kaki’.
- Reduplikasi
Fonologis
Menurut
Chaer, 2008. Reduplikasi Fonologi berlangsung terhadap dasar yang bukan akar. Status
bentuk yang diulang tidak jelas. Tidak menghasilkan makna gramatikal, tapi
menghasilkan makna leksikal.
Kata
|
Bentuk
dasar salah
|
Bentuk
dasar benar
|
Kuku,
dada, pipi
Foya-foya,
sema-sema
Laba-laba,
kupu-kupu
Mondar-mandir,
luntang-lantung
|
Ku,
Da, Pi
Foya,
Sema
Laba,
kupu
Mondar,
luntang
|
Kuku,
dada, pipi
Foya-foya,
sema-sema
Laba-laba, kupu-kupu
Mondar-mandir,
luntang-lantung
|
- Reduplikasi
Sintaksis
Menurut
Chaer, 2008. Reduplikasi Sintaksis adalah proses pengulangan terhadap dasar
yang biasanya berupa akar. Menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih
tinggi daripada sebuah kata. Menghasilkan ‘ulangan kata’ bukan ‘kata ulang’
(Kridalaksana, 1989). Contoh:
Ø Suaminya
benar – benar jantan
Ø Jangan
– jangan kau dekati pemuda itu
Ø Jauh
– jauh sekali negeri yang akan kita datangi
Ø Panas
– panas memang rasanya hatiku
1.
Bentuk reduplikasi sintaksis memiliki
ikatan yang cukup longgar, sehingga kedua unsurnya memiliki potensi untuk
dipisahkan. Contoh :
Ø Jangan
kau dekati pemuda itu, jangan.
Ø Panas
memang panas rasa hatiku
Ø
Benar suaminya benar jantan
2.
Reduplikasi memiliki makna “menegaskan”
atau “menguatkan”. Contoh :
Ø Yang
tidak dating ternyata dia dia juga
Ø
Mereka – mereka memang sengaja
tidak diundang
3.
Reduplikasi sintaksis termasuk juga
yang dilakukan terhadap agar yang menyatakan waktu. Contoh :
Ø Besok
– besok kamu boleh dating kesini
Ø Hari
– hari menjelang pilkada beliau tampak sibuk
- Reduplikasi
Semantis
Menurut
Chaer, 2008. Reduplikasi semantik adalah pengulangan “makna” yang sama dari dua
buah kata yang bersinonim. Contoh :
Ø Ilmu
pengetahuan → ilmu & pengetahuan memiliki makna yang sama.
Ø Alim
ulama → alim & ulama memiliki makna yang sama.
Ø Segar
bugar
Ø Muda
belia
Ø Gelap
gulita
- Reduplikasi
Morfologis
Menurut
Chaer, 2008. Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada bentuk dasar yang berupa
akar, bentuk berafiks, dan bentuk komposisi. Prosesnya dapat berupa pengulangan
utuh, berubah, dan sebagian.
a. Pengulangan
Akar
Menurut Chaer, 2008:181),
bentuk dasar yang berupa akar memiliki tiga macam proses pengulangan:
1. Pengulangan
Utuh
Bentuk dasar diulang
tanpa melakukan perubahan bentuk fisik dari akar itu. Contoh:
Meja-meja, kuning-kuning,
sungguh-sungguh.
2. Pengulangan
Sebagian
Artinya yang diulang dari
bentuk dasar itu hanya salah satu suku katanya saja. Contoh:
Ø
leluhur → luhur-luhur,
Ø
lelaki → laki-laki,
Ø
jejari → jari-jari
3. Pengulangan
dengan perubahan bunyi
Artinya bentuk dasar itu
diulang tetapi disertai dengan perubahan bunyi. Yang berubah bisa bunyi
vokalnya atau konsonannya, bisa menduduki unsur pertama, bisa juga menduduki
unsur kedua. Contoh:
bolak-balik, corat-coret,
ramah-tamah, lauk-pauk.
4.
Pengulangan dengan infiks
Maksudnya
sebuah akar diulang tetapi diberi infiks pada unsur ulangnya. Contoh :
Ø Turun
– temurun
Ø Tali
– temali
Ø Sinar
– seminar
Ø
Gunung – gemunung
b. Pengulangan
Dasar Berafiks
Menurut
Abdul Chaer 2008, ada tiga macam proses afiksasi dan reduplikasi.
1. Diberi
afiks dulu kemudian direduplikasi.
2. Direduplikasi
dulu kemudian diberi afiks.
3. Diberi
afiks dan diulang secara bersamaan.
Akar berafiks
|
Proses
|
Contoh
|
Akar berprefiks ber-
|
|
Berlari-lari Berteriak-teriak
Berhari-hari Bermeter-meter
|
Konfiks ber-an
|
Reduplikasi sebagian
|
Berlari-larian. Berkejar-kejaran
|
Prefiks me-
|
|
Menembek – nembak. Menari - nari
Tembak – menembak.
Pukul – memukul.
Mengada – ada.
|
Klofiks me-kan
|
Direduplikasikan hanya ke akarnya saja
|
Membeda-bedakan →
(membedakan)
Melebih-lebihkan →
(melebihkan)
|
Klofiks me-i
|
Direduplikasikan hanya ke akarnya saja
|
Melempar-lempari → (melempari)
Mengurang-ngurangi → (mengurangi)
|
Berprefiks pe-
|
Direduplikasikan secara utuh
|
Pemuda-pemuda
Pelajar-pelajar
|
Berkonfiks pe-an
|
Direduplikasikan secara utuh
|
Pembangunan-pembangunan
Pelatihan-pelatihan
|
Berkonfiks per-an
|
Direduplikasikan secara utuh
|
Peraturan-peraturan
Pertokoan-pertokoan
|
Akar bersufiks -an
|
|
Bangunan-bangunan
Latihan-latihan
Obat-obatan
Mobil-mobilan
Bebatuan
Tetumbuhan
|
Akar berprefiks se-
|
|
Sedikit-sedikit
Sekali-sekali
Sekali-kali
Sejauh-jauh
|
Akar Berprefiks ter-
|
Direduplikasikan akarnya saja
|
Terbawa-bawa
Tersedu-sedu
|
Akar berkonfiks se-nya
|
Direduplikasikan akarnya saja
|
Secepat-cepatnya
Setinggi-tingginya
|
Akar berkonfiks ke-an
|
Direduplikasikan akarnya saja
|
Keragu-ragu
Kebiru-biruan
|
Akar berinfiks (-em, -el, -er, -m-)
|
Direduplikasikan segaliagus dalam pengimbuhan infiks
dan proses reduplikasi
|
Tali-temali
Sinar-seminar
Getar-geletar
Patuk-pelatuk
|
c. Reduplikasi
Kompositium
Menurut Abdul Chaer 2008,
kompositium diberdakan menjadi dua, yakni yang unsurnya sederajat dan tidak
sederajat.
1)
Unsur
sederajat. Contoh :
Ø
Ayam
itik – ayam itik
Ø
Kasur
bantal – kasur bantal
Ø
Tua
muda – tua muda
Ø
Tebal
telinga – tebal telinga
2)
Unsur
tidak sederajat. Contoh :
Ø
Surat
– surat kabar
Ø
Rumah
– rumah sakit
Ø
Buku
– buku agama
- Reduplikasi
Dasar Nomina
Dalam
buku morfologi bahasa Indonesia pendekatan proses (Chaer, 2008:191) tentang
reduplikasi dasar nomina menyatakan bahwa dasar nomina bila direduplikasikan
antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang menyatakan:
Dasar nomina
|
Makna gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
Berupa akar, bentuk berprefiks pe-,ke-, bekonfiks pe-an, per-an,
ke-an bersufiks –an
|
banyak
|
(+ terhitung)
|
Ancaman-ancaman
|
Dalam bentuk akar
|
banyak dan bermacam-macam
|
(+ berjenis)
|
kacang- kacangan
|
Dalam bentuk dasar
|
banyak dengan satuan ukuran tertentu
|
(+ ukuran) atau
(+ takaran)
|
berliter- liter
|
Dalam bentuk akar
|
menyerupai atau seperti
|
(+ bentuk tertentu) atau (+ sifat tertentu)
|
mobil-mobilan
|
Dalam bentuk akar
|
saat
|
(+ saat)
|
pagi- pagi
|
- Reduplikasi
Dasar Verba
Menurut
Chaer, 2008, tentang reduplikasi dasar verba menyatakan bahwa dasar verba bila
direduplikasikan antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang menyatakan:,
Makna gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
Kejadian (tindakan) berulang kali
|
(+ tindakan) dan (- durasi)
|
menembak-nembak
|
Kejadian berintensitas
|
(+ tindakan) dan (+ durasi)
|
bermain- main
|
Berbalasan
|
(+ tindakan) dan (- durasi)
serta prefiks me- regresif
|
salah- menyalahkan
|
Dilakukan tanpa tujuan ‘dasar’
|
(+ tindakan) dan (+ durasi)
|
duduk- duduk
|
Hal me…
|
(+ tindakan) dan (+ durasi)
serta prefiks me- regresif
|
tari- menari
|
Begitu (dasar)
|
(+ tindakan) dan (+ saat)
|
datang- datang
|
- Reduplikasi
Dasar Ajektiva
Menurut
Chaer, 2008, tentang reduplikasi dasar ajektiva menyatakan bahwa dasar ajektiva
bila direduplikasikan antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang
menyatakan:
Makna gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
Banyak yang dasar
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
nakal- nakal, kecil- kecil, bagus - bagus
|
Se (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
lebar- lebar, jauh – jauh, dekat – dekat
|
Hanya yang (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
besar- besar, baik - baik
|
Sedikit bersifat (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ warna)
|
kebiru- biruan, kemerah – merahan
|
Meskipun (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ sikap)
|
pintar- pintar, gelap – gelap
|
Sama (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
secantik- cantik, sepandai – pandai
|
Intensitas
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
menjelek- jelekkan, melemah - lemahkan
|
- Reduplikasi
Dasar Kelas Tertutup
Dalam
buku morfologi bahasa Indonesia pendekatan proses (Chaer, 2008:199) tentang
reduplikasi dasar kelas tertutup menyatakan bahwa dasar kelas tertutup bila
direduplikasikan antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang menyatakan:
Reduplikasi Dasar
|
Kosakata
|
Yang Terlibat
|
Contoh
|
1.
Adverbia Negasi
|
Bukan, tidak, tak, dan tiada.
|
Bukan dan tidak
|
Disini kamu jangan berbicara yang tidak-
tidak.
|
2.
Adverbia Larangan
|
Jangan dan tidak boleh
|
Jangan
|
Mari kita segera pulang, jangan-janganayah
sudah di rumah.
|
3.
Adverbia Kala
|
Lampau (sedang, tengah)
Kala kini (lagi)
Kala yang akan datang ( akan dan mau)
|
sudah dan akan
|
Kerjanya hanya mengumpulkan harta seakan-akan
dia bisa hidup selamanya .
|
4.
Adverbia Keharusan
|
Kemungkinan (barangkali, kali, dan mungkin)
Keharusan (mau, ingin, dan hendak)
Boleh
|
Kali, mau, dan boleh
|
Boleh- boleh saja kalau Anda mau mengajukan usul itu.
|
5.
Adverbia Jumlah
|
Banyak, sedikit, lebih, kurang, dan cukup
|
Semuanya terlibat
|
Setelah diberi gula harus diberi air banyak-
banyak.
|
6.
Adverbia Taraf
|
Agak, sangat, amat, sekali, sedang, kurang,
dan paling
|
Agak dan paling
|
Harganya paling- paling seribu rupiah.
|
7.
Adverbia Frekuensi
|
Sekali, jarang, sering, dan lagi
|
Semuanya terlibat
|
Jangan sekali- kali kau langgar peraturan
itu.
|
8.
Adverbia Tanya
|
Apa, siapa, berapa, mana, kenapa, mengapa,
bagaimana
|
Semuanya terlibat
|
Dia bukan siapa- siapa, maka jangan takut.
|
9.
Promina Persona
|
Saya dan aku sebagai orang pertama tunggal;
kami sebagai orang pertama jamak eksklusif; kita sebagai orang pertama jamak
inklusif; kami, engkau dan anda sebagai orang kedua tunggal; kalian dan kamu
sekalian sebagai orang kedua jamak; dia, ia dan beliau sebagai orang ketiga
tunggal dan mereka sebagai orang ketiga jamak
|
Semuanya terlibat
|
Beliau- beliau diataslah yang mengerti
masalah sebenarnya.
|
10. Promina demonstratifa
|
Ini, itu, begini dan begitu
|
Semuanya terlibat
|
Mengapa yang ini- ini saja yang kamu tuntut.
|
11. Numeralia
|
Nama bilangan
|
Semuanya terlibat
|
Mereka diberi uang seratus- seratus.
|
12. Kunjungsi koordinatif
|
Dan menyatakan gabungan
Serta menyatakan kesertaan
Melainkan menyatakan kebalikan bahkan dan
malah (an) menyatakan penguatan
Kemudian, setelah, sesudah, dan lalu
menyatakan hubungan waktu
|
Semuanya terlibat
|
Kita tidak perlu mengangat lagi kejadian yang
lalu- lalu.
|
13. Konjungsi subordinatif
|
Karena, sebab, asal, dan lantaran menyatakan
sebab
Kalau, jika, jikalau, andai, andaikata, dan
seandainya menyatakan persyaratan
Meski (pun), biar (pun), kendati (pun)
menyatakan penguatan
Hingga, sehingga dan sampai menyatakan batas
Kecuali
|
Kalau, andai dan sampai
|
Mari kita ke kebun, kalau- kalau ada durian
jatuh.
|
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,
abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia.
Jakarta. PT Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar