Selasa, 09 Januari 2018

KOMPOSISI

NAMA       : DELFI NOFITA SARI
NIM            : 166048
KELAS       : PBSI 2016 A
MATA KULIAH  : MORFOLOGI
KOMPOSISI
Menurut Chaer, (2008: 209).Komposisi adalah penggabungan dasar dengan dasar (biasanya berupa akar maupun bentuk berimbuhan) untuk mewadahi suatu “konsep” yang belum tertampung dalam seuah kata.
Komposisi adalah peristiwa bergabungnya dua morfem dasar tau lebih secara padu dan menimbulkan arti yang relatif baru. (Muslich,2008: 57).
Secara garis besar komposisi adalah peristiwa penggabungan kata dasar atau akar yang membentuk makna yang berbeda dengan makna dasarnya.
A.    Komposisi dalam Peristilahan
(Alisjahbana,1953) dalam Chaer (2008:210) menjelaskan bahwa Komposisi dalm peristilahan menggunakan istilah kata majemuk , istilah ini digunakan untuk mengacu kepada konsep “gabungan dua buah kata atau lebih” yang memiliki baru. Misalnya :
Kata Majemuk
Bukan Kata Majemuk
Bekerja Keras
Kumis Kucing

(Fokker, 1951) dalam Chaer,(2008:210). Menjelaskan bahwa komposisi menggunakan istilah kelompok kata, yang dibedakannya atas kelompok longgar dan kelompok erat. Kelompok longgar dimasudkan untuk kelompok kata yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat mengikat sedangkan kelompok erat adalah kelompok yang hubungannya antara unsur-unsurnya bersifat erat dan tidak dapat dipisahkan.
(C.A. Mess ,1957) dalam Chaer, (2008:210). Pembicaraan komposisi menggunakan istilah kata majemuk dan aneksi. Dengan istilah kata majemuk dimaksudkan untuk gabungan kata yang memiliki makna idiomatik, persis sama dengan yang digunakan Alisyahbana. sedangkan aneksi dimaksudkan untuk menyebut gabungan kata yang maknanya masih dapat ditelusuri secara gramatikal.
(Kridalakasana,1989) dalam Chaer ,(2008:211). Mengenai komposisi Kridalaksana menyamakan istilah komposisi sama dengan perpaduan atau pemajukan, yaitu proses penggabungan dua leksem atau lebih yang membentuk kata.
Dari beberapa pengertian mengenai komposisi dalam peristilahan dapat disimpulkan bahwa komposisi secara garis besar dimaknai sebagai penggabungan dua kata.(Chaer,2008)
a.       Komposisi Semantik Komposisi
Tujuan dari komposisi ialah menampung atau mewadahi konsep-konsep yang ada dalam kehidupan kita tetapi belum ada wadahnya dalam sebuah kata. Dilihat dari usaha untuk menampung konsep-konsep ini dapat dibedakan adanya lima macam komposisi.
1.      Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabungkan sederajat, sehingga membentuk komposisi yang koordinatif. Misalnya penggabungan dasar makan dan dasar minum menjadi komposisi makan minum.
2.      Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabung tidak sederajat, sehingga melahirkan komposisi yang subordinatif. Dalam komposisi ini unsur pertama merupakan unsur utama dan unsur kedua merupakan unsur penjelas. Misalnya dasar sate sebagai unsur utama digabung dengan dasar ayam sebagai unsur penjelas, dasar ayam memiliki komponen makna (+bahan).
3.      Komposisi yang menghasilkan istilah,  yakni yang maknanya sudah pasti, sudah tertentu, meskipun bebas dari konteks kalimatnya, karena sebagai istilah hanya digunakan dalam bidang ilmu atau kegiatan tertentu.
Ø  Istilah Olahraga
Tolak Peluru
Angkat Besi
Ø  Istilah Lingusitik
Fonem Vokal
Morfem Bebas
Ø  Istilah Politik
Suaka Politik
Hak Angket
Ø  Istilah Pendidikan
Buku Ajar
Tahun Ajaran
Ø  Istilah Agama (Islam)
Hadis Sahih
Ayat Kursi
Wali Hakim
4.      Komposisi pembentuk idiom, yakni penggabungan dasar dengan dasar yang menghasilkan makna idiomatik, yaitu makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatkal. Misalnya penggabungan meja dengan dasar hijau yang menghasilkan komposisi meja hijau dengan makna pengadilan, dan merupakan macam idiom penuh karena semua unsurnya merupakan satu kesatuan, sedangkan  idiom sebagian, yaitu idiom yang salah satunya unsurnya masih bermakna leksikal, misalnya darfta hitam, daftar yang berisi nama-nama orang yang diduga berbuat salah.
5.      Komposisi yang menghasilkan nama, yakni yang mengacu pada sebuah maujud dalam dunia nyata. Misalnya Stasiun Gambiran. (Chaer, 2008: 215)

b.      Pengembangan Komposisi
Pada tahap pertama tentunya komposisi baru dalam bentuk tunggal,  seperrti dasar kereta dengan dasar api menjadi komposisi kereta api, namu akibat perkembangan teknologi dan budaya kereta api dapat digabungkan lagi dengan dasar ekspres sehingga menjadi kereta api ekspres. Dilihat dari segi semantik, semakin luas komposisi itu maka maknaya semakin “sempit”. kata kereta mencakup semua jenis kereta, termasuk kereta kuda, kereta listrik, kereta perang, dan sebagainya.makna kereta api hanya mencakup kereta yang digerakkan dengan tenaga api (dalam hal ini lokomotif) jadi tidak termasuk kuda dan yang lain-lain. Lalu makna kereta ekspres semakin “sempit” larena semua kereta pai yang bukan ekspres tidak termasuk dalam komposisi itu.
Komposisi  Kelapa hijau, Kelapa muda menimbulkan ambiguitas seharusnya dalam konstruksinya hasrus diberi bantuan konjungsi yang sehingann menjadi kelapa yang hijau atau kelapa yang muda. (Chaer, 2008:216)
B.     Komposisi Nominal
Komposisi Nominal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori nomia. misalnya komposisi kakek nenek dan baju baru. Pembentukan komposisi nomina :
a.       nomina + nomina  : kakek nenek, meja kayu, sate kambing
b.      nomina + verba : meja makan, buku ajar, ruang tunggu
c.       nomina + ajektifa : guru muda, mobil kecil, meja hijau
d.      adverbia + nomina : bukan uang, banyak buaya
1.      Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang ,uncul dalam proses penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah komposisi. (Chaer,2008)
No
Makna Gramtikal
Komponen makna
Sisipan
Contoh
1.
Gabungan biasa
(+pasangan antonim
relasional)
(+anggota dari satu medan makna)

dan
ayah ibu, guru murid
sawah ladang, kampung halaman
2.
Bagian
(+keseluruhan yang mencakup unsur pertama)
Dari
awal tahun, tengah semester
3.
Kepunyaan  atau milik
(+benda termilik), (+insan), (+ yang diinsakan), (+pemilik)
Milik
sepatu adik, rumah nenek, tanah negara
4.
Asal bahan
(+bahan pembuat unsur pertama)
terbuat dari
cincin emas, sate ayam
5.
Asal tempat
(+ tempat bersalnya unsur pertama)
berasal dari
Sate madura, dodol garut
6.
Bercampur atau dicampur dengan
(+pencampur unsur pertma)
bercampur
teh susu, roti keju, lontong sayur
7.
Hasil bauatan
(+{pembuat unsur pertama)
Buatan
Puisi Chairil, mobil jepang
8.
Tempat melakukan sesuatu
(+ruang) unsur pertama
(+tindakan) unsur kedua
Tempat
rumah makan, meja tulis, ruang tunggu
9.
Kegunaan tertentu
(+kegunaan) unsur pertama
(+tindakan) unsur kedua
Kegunaan
uang belanja, mobil dinas, kapal perang
10.
Bentuk
(+benda) unsur pertama
(+bentul/wujud) unsur kedua
berbentuk
meja bundar, rumah mungil, karet gelang
11.
Jenis
(+benda generik) unsur pertama
(+benda spesifik) unsur kedua
berbentuk
mobil sedan, pisau lipat, ayam petelur
12.
Keadaan
(+benda) unsur pertama
(+keadaan) unsur kedua
dalam keadaan
mobil rusak, daerah kumuh,bangku baru
13.
Seperti atau Menyerupai
(+benda buatan) unsur pertama
(+ ciri khas benda) unsur kedua
seperti atau serupa
gula pasir, akar rambut
14.
Jender atau jenis kelamin
(+mahluk) unsur pertama
(+gender) unsur kedua
berkelamin
ayam jantan, sapi betina
15.
Model
(+benda buatan) unsur pertama
(+ciri khas dari sesuatu)
Model
celana jengki, topi koboi, rambut prajurit
16.
Memakai atau menggunakan
(+benda alat) unsur pertama
(+bahan yang digunakan”) unsur kedua
Memakai
kapal layar, mesin uap, rem angin
17.
Yang di...
(+perlakuan terhadap unsur pertama)
yang di..
anak angkat, ayam goreng
18.
Ada di...
(+kegiatan) unsur pertama
(+ruang/ tempat) unsur kedua
Di
bajak laut, kapal udara
19.
Yang (biasa) melakukan
(+pelaku) unsur pertama
(+tindakan atau kegiatan)
melakukan atau mengerjakan
jago balap, jago makan. juru bayar
20.
Wadah atau tempat
(+wadah) unsur pertama (+benda berwadah) unsur kedua
wadah atau tempat
kaleng cat, botol kecap
21.
Letak atau posisi
(+benda) unsur pertma
(+posisi) unsur kedua
berada di....
pintu depan, kamar tengah,pintu samping
22.
Mempunyai atau dilengkapi dengan
(+benda alat) unsur pertma
(+pelengkap) unsur kedua
mempunyai atau dilengkapi dengan
kursi roda, rumah tingkat, truk gandengan
23.
Jenjang tahap atau tingkat
(+keguatan) unsur pertama
(+tahap / tingkatan)
tahap atau tingkat
sekoah dasar, pemain pemula
24.
Rasa atau bau
(+ benda rasa/bau) unsur pertama
(+ rasa / bau) unsur kedua
rasanya atau baunya
kacang asin, gulai pedas, mi sedap

2.      Komponen Nominal Bermakna Idiomatikal
Idiom dibagi menjadi dua jenis yakni idiom penuh dengan Idiom sebagian, idiom penuh artinya seluruh komposisi itu memiliki makna yang tidak dapat di prediksi secara leksikal maupun secara gramatikal. Misalnya : orang tua, dalam arti “ayah dan ibu”. Meja hijau arti “pengadilan. Kambing hitam, dalam arti “orang yang dipermasalahkan dalam suatu perkara”.
catatan : makna idiomatik baru jelas apabila berada dalam konteks kalimat, contoh : Semua oran tua murid sudah hadir di aula.
Idiom sebagian adalah salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya, seperti: daerah hitam,koran kuning, gaji buta. (Chaer, 2008:223)
3.      Komponen Nominal Metaforis
Komponen nominal yang salah satunya unsurya digunakan secra metaforis, yakni dengan mengambil salah satu komponen makna yang dimiliki oleh unsur tersebut.misalnya unsur kaki pada komposisi kaki gunung diberi makna metaforis dari komponen makna kaki yaitu, (+ terletak pada bagian bawah). sedangkan pada komposisi kaki meja diberi komponen yakni, (+penunjang berdirinya tubuh. (Chaer, 2008:223)
4.      Komponen Nominal Nama dan Istilah
Sebagai istilah makna komposisi ini tidak bermakna gramatikal, tidak bermakna idiomatikal  juga tidak bermakna metaforis. Berikut beberapa contoh nama dan istilah : (Chaer, 2008:224)
Nama
Istilah
Hotel Indonesia
buku ajar
IKIP Jakarta
lepas landas
Apotek Rini
amak amgkat
Kali Ciliwung
bapak angkat
Abdul Rahman
pintu darurat

5.      Komposisi Nominal dengan Adeverbia
Makna komposisi jenis ditentukan oleh makna “leksikal” dari kata adverbia itu. Adverbia yang mendampingi nomina adalah, adverbia yang menyatakan negasi, yakni bukan, tanpa, tiada dan adverbia yang menyatakan jumlah, yakni beberapa,banyak, sedikit, sejumlah, jarang, kurang. Contoh : bukan anjing, tanpa uamg, banyak hujan, beberapa siswa, sedikit air.
Kedalam kelompok ini bisa juga dimasukkan komposiis dengan unur preposisi, seperti : di pasar, dari kampus, ke hutan. (Chaer, 2008:224)
C.     Komposisi Verbal
Komposisi verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori verbal. misalnya menyanyi menari dan datang menghadap.

Komposisi verbal dibentuk dari dasar :
a. Verba + verba, contoh : menyanyi menari, duduk termenung
b.verba + nomina, contoh : gigit jari, membanting tulang, makan tangan
c. verba + ajektifa, contoh : lompat tinggi, lari cepat, berkata keras.
d.adverbia + verba, contoh : sudah makan, tidak datang, brlum jumpa.(Chaer, 2008:225)

1.      Komposisi Verbal bermakna gramatikal
No
Makna Gramatikal
Kompoen Makna
Sisipan
Contoh
1.
Gabungan biasa
kedua unsur memiliki komponen yang sama






dan
bimbang ragu,bujuk rayu
kedua unsur merupakan anggota dari satu medan makna
belajar mengajar, makan minum
kedua unsur merupakan pasangan berantonim
jual beli, jatuh bangun
2.
gabungan mempertentangkan
pasagan berantonim
atau
hidup mati, gerak diam
3.
sambil
(+tindakan) dan (+gerak) unsur pertama
(+tindakan) dan (-gerak) unsur kedua
sambil
datang membawa, datang menangis
4.
lalu
(+tindakan) dan (+gerak) unsur pertama (+tindakan) dn (-gerak) unsur kedua
lalu
datang berteriak-teriak, datang marah-marah
5.
untuk
(+tindakan) dan (+gerak) unsur pertama
(+tindakan dan (+_ sasaran)
untuk
datang mengaih (hutang), pergi membayar (pajak)
6.
dengan
(+tindakan) dan (+gerak) unsur pertama
(+tindakan) dan (+keadaan) unsur kedua
dengan
datang merangkak, ngesot
7.
secara
(+tindakan) dan (+cara)
secara
terju bebas, makan besar-besaran
8.
alat
(+tindakan) unsur pertama
(+alat) atau (+yang digunakan) unsur kedua
menggunakan
balap mobil, balap sepeda
9.
waktu
(+ kegiatan) unsur pertama
(+saat) atau (+ketika)
waktu
ronda malam, apel pagi
10.
karena
(+kejadian) unsur pertama (+penyebab) unsur kedua
karena
cerai mati, mabuk laut
11.
terhadap
(+peristiwa) unsur pertama (+bahaya) unsur kedua
terhadap atau akan
kedap air, kedap suara
12.
menjadi
(+penyebab) unsur pertama
(+akibat) unsur kedua
menjadi
jatuh cinta, jatuh sakit
13.
sehingga
(+tindakan) unsur pertama
(+kesudahan) unsur kedua
sehingga atau sampai
tembak mati, temabak jatuh
14.
Menuju
(+gerak arah) unsur pertama
(+ arah tujuan) unsur kedua
ke atau menuju
belok kiri, belok kanan
15.
arah kedatangan
(+ gerak arah) unsur pertama
(+ tempat kegiatan) unsur kedua
dari
pulang kantor, pulang kerja
16.
Seperti
(+keadaan) unsur pertama
(+perbandingan) unsur kedua
seperti atau sebagai
lurus tabung, mati kutu

2.      Komposisi verbal bermakna idiomatikal
Ada sejumlah komposisi verbal yang bermakna idiomatikal, yaitu makna yang tidak dapat ditelusuri atau diprediksi baik secara leksikal maupun gramtikal. misalnya “makan garam” dalam arti pengalaman.
Komposisi verbal bermakna idiomatikal berstrujtur verba + nomina atau berupa klausa predikat + objek atau objek + pelengkap.
Berkenaan dengan konstruksi predikat + objek makna verba yang menjadi predikat itu sangat bergantung padanomina, sebagi objek yang mengikutinya, contoh : makan, mengambil, menjual. (Chaer,2008:229)
Contoh
Jenis makna
makan tempe
bermakna gramatikal
makan tangan
bermakna idiomatical
makan ongkos
bermakna polisemi

3.      Komposisi verbal dengan adverbia
Adverbia pendamping verba:
jenis adverbia
kata-kata adverbial
adverbia negasi
tidak, tak, tanpa
adverbia kala
sudah,tngah lagi, akan
adverbia keselesaian
sudah, tengah, belum
adverbia aspektual
boleh, wajib, harus
adverbia frekuensi
sering, jarang
adverbia kemungkinan
mungkin, pasti

Sebuah verba berstatus sebagi pengisi fungsi predikat dalam sebuah klausa bisa di dampingi oleh sebuah adverbia tertentu tetapi bisa juga didampingi oelh dua adverbia atau lebih. contoh : sudah tidak makan, tidak akan makan. (Chaer, 2008:231)
D.    Komposisi Ajektival
Komposisi ajektifal adalah komposisi yang pada satuan klausa, berkategori ajektiva. Komposisi ajektifal dapat dibentuk dengan dasar :
a.       ajektifa + ajektifa : tua muda
b.      ajektifa + nomina : merah darah
c.       ajektifa + verba : takut pulang
d.      adverbia + ajektifa : tidak berani. (Chaer, 2008:231)

1.      Komposisi Ajektival bermakna Gramatikal
No
Makna Gramtikal
komopnen makna
sisipan
Contoh
1.
gabungan biasa
pasangan bersinonim


dan
cantik molek
berantonim
tua muda
bertentangan
bulat panjang
2.
alternatif atau pilihan
bertentangan sebagai pasangan berantonim
atau
buruk baik, panjang pendek
pasangan yang tidak memiliki antonim
jujur tidaknya
3.
seperti
(+warna) unsur pertama
(+benda bewarna) unsur kedua
seperti
merah jambu, merah darah
4.
serba
komponen makna sam dengan dasar
reduplikasi utuh
putih putih
5.
untuk
(+sikap batin) unsur pertama
(+kejadian/ peristiwa) unsur kedua
untuk
takut mati
6.
kalau
(+perasaan batin) unsur pertama
(+tindakan) unsur kedua
kalau
sedih mendengar

2.      Komposisi ajektival bermakna idiomatikal
Ada sejumlah komposisi ajektifal bermakna idiomatikal, yakni yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun grmatukal. misalnya : panjang usus dalam arti sabar. (Chaer, 2008:234)

3.      Komposisi Ajektival dengan Adverbial
Ada dua macam adverbia pendamping komposisi yaitu :
a.       Adverbia negasi : tidak
Contoh: tidak bagus, tidak baik, tidak mudah, tidak lurus, dan tidakmcantik
b.      adverbia derajat : agak, sama, lebih, kurang, sangat, amat, sekali
Contoh: agak tinggi, agak lurus, sama baik, sama tinggi, lebih muda, kurang indah, sangat indah, amat baik, tua sekali. (Chaer, 2008: 234)

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Rineka Cipta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar